Gaya Arsitektur Bangunan Cagar Budaya Kota Bandung
Gaya Arsitektur Bangunan Cagar Budaya Kota Bandung
January 5, 2023
Kota Bandung merupakan salah satu kota yg memiliki beragam bangunan cagar budaya dengan gaya arsitektur berbeda.
Setiap gaya arsitekturnya memiliki keunikan dan ciri khas masing masing sesuai dengan periode bangunan tersebut dibangun.
Berikut adalah 5 gaya arsitektur Bangunan Cagar Budaya Kota Bandung berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
1.Gaya Indisch Stijl
Memiliki ciri-ciri seperti tiang menjulang rapi di depan dengan jendela berlapis atau biasa disebut dengan jalusi atau krepyak. Pintu dengan lubang angin, dan atap berbentuk perisai. Contoh: Gedung Pakuan.
2.Gaya Art Deco
Muncul pada tahun 1920. Memiliki ciri seperti struktur yang bertingkat, atap datar, memiliki sisi melengkung dan garis-garis horizontal yang terbuat dari topi jendela dan fasad dengan hiasan geometris. Contoh: Gedung Merdeka.
3.Gaya Streamline Deco
Gaya Streamline Deco memiliki ciri khas dengan lengkungan di berbagai sudut bangunan dan garis horizontal panjang, dan garis lurus yang tumbuh dari struktur horizontal dan vertikal beton. Contoh: Gedung Savoy Homann.
4.Gaya Geometric Deco
Memiliki ciri yaitu dengan menggunakan bentuk dan pola geometri pada fasadnya, bangunan yang berbentuk persegi dengan didominasi garis-garis lurus. Contoh: Grand Hotel Preanger.
5.Gaya Arsitektur Jenki
Berkembang pada tahun 1950an, memiliki ciri lubang ventilasi yang berbentuk bulat pada bagian interior bangunan, pilar yang sedikit miring serta bingkai yang terbuat dari material beton. Contoh: Bangunan BPI ITB.